Behind The Album 'The Black Parade
Konsep di album The Black Parade menggunakan album The Wall, Sgt. Pepper dan A Night at the Opera sebagai referensi mereka. Dengan bantuan dan panduan dari Rob Cavallo (produser yang ikut menangani American Idiot milik Green Day), MCR mengurung diri di sebuah biara berhantu di Los Angeles untuk menggarap video klip ‘Welcome To The Blck Parade’ yang bercerita tentang harapan seorang pasien penyakit kanker yang mendeklarasikan kemauannya untuk hidup dan untuk mencintai setelah pengalaman hampir matinya.
Gerard mendapatkan ide untuk membuat album baru mengenai sebuah parade dari memorinya yang sangat kuat tentang masa di mana Ayah membawanya dan ke sebuah parade. Dia ingat sebuah balon besar yang melayang di udara, bahkan semua karakter kartun favoritnya ada di sana. Dia ga bilang itu salah satu kenangan terindah dalam hidupnya, namun ada sesuatu yang sangat kultural tentang sebuah parade yang akhirnya menjadi kendaraan yang tepat. Parade mewakili sebuah kesedihan yang ada di dalam upacara pemakaman, atau hari bangkitnya semua orang mati. Untuk karakter yang ada di album ini (pasien), itulah yang dia inginkan untuk kematiannya. Ada banyak humor gelap dalam The Black Parade, Gerard menemukannya dari komedi-komedi Inggris. Dia banyak terpengaruh dari neneknya—ia selalu menyaksikan TV pemerintah dan BBC yang menyuguhkan program seperti Are You Being Served, Fawlty Flowers, dan Monty Python—Gerard adalah penggemar berat Terry Gilliam. Ia adalah salah satu pengaruh estetika bagi album ini.
Banyak orang yang nyangka kalo kostum marching band yang selalu dikenakan Gerard dan kawan-kawan di panggung itu sangat bau. Tidak bau! Itulah anehnya. Walau kostum tersebut penuh keringat tapi pakaian itu tidak bernoda dan mampu menyerap keringat. Mereka sempat harus memakai pakaian tersebut selama dua minggu berturut-turut dan tetap tidak bau. Hmmm...kok bisa ya?
Pada saat mereka rehat tur, Gerard pasti mengunjungi hotel-hotel atau sofa empuk andalan di rumah orang tuanya. Gerard sangat suka suasana California. Dia suka komunitas seniman di sana dan toko-toko yang memiliki barang dari desainer-desainer aneh. Mungkin nanti di saat hidup mereka mulai tenang Gerard sangat ingin bermukim di sana. Tapi sekarang Gerard ingin tetap berada di New Jersey, dekat dengan MCR.
0 comments:
Post a Comment